Sabtu, Mei 22, 2010

Jakarta Ku Stasiun Jati Negara


Jum'at pagi.. stasiun jati negara
Saksi bisu, keperihan ku
Terakhir kalinya ku lihat senyum mu

Hati ini sungguh berat tuk pergi
Seakan tak ingin meninggalkan mu
Semua keresahan dan kegalauan hati ku

Aku menangis, aku meneteskan air mata
Sesaat suara ledakan itu terdengar
Hati ku tersentak terasa tersayat

Tak ada lagi diri mu saat aku berpaling
Ingin ku melompat keluar dari kereta
Ingin ku papah dirimu yg terluka

Hingga saat ini aku sesali telah pergi
Pergi meninggalkan Jakarta ku
Kini dirimu telah pergi bersama cintaku

Bom di jum'at pagi itu, tak hanya meledakan 2buah hotel
Melaikan juga meledakkan kisah kita
Yang kini hanya tinggal puing~puing penyesalan

Ku harap kau mendengar tangis ku
Ku harap kau mendengar rintihan ku
Kisah ini kan abadi selamanya di hati ku

My Toughness

My body is bent in my thoughts
Incised no longer eternal smile
My heart that had been sliced with a wound in you
Now no longer cry

Sweet now recorded only false status
I always uphold me in front of each observer
I'm lost in my own heart

But someday, do I look for a way out
To interpret the difference will be my heart
I live in the hearts imprint error
In body and mind vacillation
Which is always fixed on the worst side

Although up till now, I can only hope
I should be able to get through
Until time can answer it for me